Clik here to view.

JAKARTA- Dua nama jenderal bintang tiga di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yakni Budi Gunawan (BG) dan Budi Waseso (Buwas) digadang-gadang DPR sebagai kandidat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Memang hingga saat ini belum ada kejelasan nasib Badrodin Haiti apakah diperpanjang masa jabatannya atau tidak?
Dua figur Budi Gunawan dan Budi Waseso menjadi dua petinggi Polri yang mendapat dukungan dari parlemen. Setidaknya, pernyataan sejumlah anggota komisi hukum yang menominasikan dua jenderal bintang tiga tersebut.
Seperti dukungan Anggota Komisi Hukum DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang yang mengatakan sejak awal fraksi PDI Perjuangan mendukung Budi Gunawan (BG) karena dinilai tepat memimpin Polri. "Apalagi dari sisi umur memungkinkan, tapi tergantung Presiden. Secara kemampuan, beliau mampu. Kita merasakan bagaimana BG bisa membuat raker di Komisi III terarah dan sesuai target," puji Junimart dalam sebuah kesempatan.
Sementara nama Budi Waseso yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang juga mantan Kabareskrim diam-diam juga dinominasikan oleh parlemen. Setidaknya hal tersebut mencuat saat rapat kerja Komisi III DPR dengan BNN, Rabu (8/6/2016) di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo sempat menggoda Buwas dengan pernyataan "Wah, rupanya ada calon Kapolri ya," goda Bamsoet yang disambut senyum tipis Buwas.
Saat menyapa Buwas, seperti biasa politisi Partai Golkar itu kembali menggoda. "Yang terhormat Kepala BNN yang hari ini digadang-gadang menjadi calon Kapolri, semoga tercapai," kata Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah DIY Jateng DPP Partai Golkar ini.
Dua nama jenderal bintang tiga "duo Budi" itu memang pelan tapi pasti banyak disebut oleh sejumlah politisi Parlemen sebagai kandidat Kapolri setelah Badrodin Haiti ini.
Saat ditanya soal namanya dinominasikan sebagai calon Kapolri oleh Komisi III, usai raker dengan Komisi III DPR RI, Buwas secara diplomatis mengatakan pencalonan Kapolri merupakan otoritas Presiden. "Keputusannya kan ada di Presiden," elak mantan Kabareskrim ini.
Namun saat ditanya soal kesiapan bila namanya diusulkan oleh Presiden Jokowi, seperti biasa, Buwas menyebutkan sebagai prajurit Polri dirinya akan menjalankan setiap amanah yang diberikan. "Saya kira semua prajurit Polri kalo dikasih amanah pasti dijalankan. Kan dididiknya untuk itu. Abdi negara itu kan pengabdian. Harus nothing to lose. Tidak perlu dijadikan beban," tandas Buwas.
"Duo Budi" ini memang memiliki sejarah yang baik dengan kalangan Parlemen. Setidaknya, nama Budi Gunawan pernah mencicipi dalam proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada awal tahun 2015 lalu. Meski pada akhirnya, saat itu Presiden Jokowi mengajukan Badrodin Haiti ke DPR untuk disetujui sebagai Kapolri. Nama Budi Gunawan saat itu sempat menimbulkan polemik lantaran menjadi tersangka kasus korupsi oleh KPK. Meski pada akhirnya, saat pra peradilan di PN Jakarta Selatan mengugurkan status tersangka tersebut.
Sementara Budi Waseso juga memiliki reputasi positif di mata Parlemen. Setidaknya, saat dirinya berkiprah sebagai Kabareskrim, Buwas kerap mendapat apresiasi positif dari parlemen. Begitu juga saat menjadi Kepala BNN, gebrakan Buwas dinilai keluar dari pakem yang selama ini ada. Ia kerap melakukan gebrakan out of the box.
Apakah "Dua Budi" itu bakal melenggang di Trunojoyo 1? Tentu itu menjadi otoritas Presiden Joko Widodo dalam mengusulkan nama calon Kapolri untuk disetujui DPR. Meski hingga saat ini belum jelas apakah Kapolri Badrodin Haiti diperpanjang
- See more at: http://nasional.inilah.com/read/detail/2301600/duo-budi-calon-kapolri-me...