
JAKARTA- Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menilai PDI Perjuangan sangat hati-hati dalam menentukan sikap untuk mendukung calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, Ahok saat ini sedang menjalani proses hukum di KPK.
"Ini menunjukkan PDIP sebagai parpol besar penguasa 28 kursi DPRD DKI tidak asal tergiur dengan popularitas dan elektabilitas tinggi petahana Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, seperti halnya partai Nasdem dan Hanura," kata Igor di Jakarta, Sabtu (11/6/2016).
Ia menjelaskan sangat logis jika PDI Perjuangan tidak ingin gegabah mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017. Karena, Ahok tetap ingin maju melalui jalur independen dan kini Ahok juga sedang menghadapi sejumlah kasus hukum di KPK seperti indikasi korupsi RS Sumber Waras dan reklamasi.
"PDIP khawatir jika buru-buru diusulkan sebagai cagub, tiba-tiba nanti KPK menetapkan status tersangka kepada yang bersangkutan (Ahok)," ujarnya.
Oleh karena itu, Igo meminta sebaiknya KPK segera memberi kejelasan terkait kasus hukum yang melibatkan Ahok kepada publik supaya tidak sampai berlarut-larut yang dapat merugikan dimulainya tahapan Pilkada DKI 2017.
- See more at: http://nasional.inilah.com/read/detail/2302350/pdip-harus-hati-hati-jika...
Wacana rujuk Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bukanlah wacana mati yang tak bisa berkembang. Kendati Ahok telah menutup peluang wacana rujuk politik Ahok-Djarot namun di internal PDI Perjuangan wacana ini justru masih berpeluang terjadi meski dengan catatan.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, sikap PDI Perjuangan jelas tidak akan mendukung calon kepala daerah independen. Namun, sambung anggota DPR RI dapil Jakarta III ini, bila pasangan Ahok-Djarot kembali maju maka PDI Perjuangan menjadi salah satu pendukung.
"PDI Perjuangan tidak mungkin mendukung independen itu sudah clear. Dan misalkan nanti Ahok-Djarot bisa kembali bersama-sama maju di Pilkada tentunya PDI Perjuangan salah satu partai yang mendukung," ujar Charles di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Lebih lanjut Charles menyebutkan peluang duet Ahok-Djarot maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017 masih terbuka. Dia beralasan, hingga saat ini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum memutuskan kandidat yang diusung PDI Perjuangan.
"Peluang masih sangat terbuka, PDI Perjuangan belum memutuskan siapa calon yang akan diusung nanti di Pilkada DKI Jakarta. Tapi melihat berbagai hasil survey kepuasan publik, hari ini menyatakan 82,8 persen dari berbagai survei puas terhadap kinerja Ahok-Djarot," urai Charles.
Dia meyakini kemungkinan PDI Perjuangan mendukung calon petahana Ahok-Djarot terbuka terjadi. Charles mencontohkan sejumlah sikap politik Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta yang konsisten mendukung Ahok-Djarot.
"Kita perhatikan tidak ada seorangpun anggota yang menandatangani hak pernyataan pendapat. Artinya membuktikan PDIP konsisten kok mendukung pemerintahan Ahok-Djarot sampai selesai," tandas Charles.
Ahok mengakui telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Wagub Djarot Saiful Hidayat dan sejumlah elit PDI Perjuangan lainnya. Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyebutkan tentang komitmennya maju dari jalur independen. "Wong sudah ngumpulin 1 juta (KTP dukungan), mau dibatalin gimana?" cetus Ahok.
Dilema tengah menghinggapi PDI Perjuangan dan Ahok dalam menyongsong Pilkada DKI Jakarta. Syarat masing-masing pihak tampak diametral satu dengan lainnya. PDI Perjuangan dapat mendukung Ahok dengan catatan tidak maju dari independen. Begitu juga Ahok, posisinya dilema karena dukungan KTP sebanyak 1 juta telah dikumpulkan oleh pendukung setianya "Teman Ahok".
Dalam politik kerap penentuan hal krusial di detik-detik terakhir sangat menentukan. Masih ada waktu tersisa yang memungkinan terbuka untuk terjadi, termasuk memasangkan Ahok-Djarot tanpa "Teman Ahok" atau PDI Perjuangan melawan Ahok dengan mengusung kandidat sendiri. [mdr]
- See more at: http://nasional.inilah.com/read/detail/2301289/ahok-djarot-bisa-rujuk-as...