
KONFRONTASI-Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tiba di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Sejumlah agenda ekonomi pun langsung dijalankan Jokowi tanpa menunggu lama. Diprediksi Jokowi bakal bawa pulang dana oinvestasi US$20 milyar .Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Oval Office, White House (Gedung Putih), Washington DC, AS, pada Senin (26/10). Pertemuan dilakukan di hari kedua kunjungan Presiden Jokowi di AS, dan lawatan Jokowi ke AS itu dipersingkat akibat problem asap.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam jumpa persnya yang ditulis Suara Pembaruan mengatakan sedikitnya 19 perusahaan dari bermacam sektor akan dilakukan kerja sama dengan nilai investasi mencapai lebih dari USD20 miliar (Rp273 triliun).
Data resmi yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan, setidaknya ada 12 penandatanganan kerja sama yang dilakukan antara badan usaha milik negara (BUMN) dengan perusahaan-perusahaan besar Negeri Paman Sam ini.
Sumbangan komitmen investasi terbesar berasal dari Cheniere Energy yang membuat kerjasama pengembangan proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dengan PT Pertamina (Persero) senilai USD13 miliar. Investasi akan dikucurkan secara bertahap mulai 2019 sampai 2039.
Lalu ada komitmen investasi sebesar USD5,8 miliar yang disiapkan General Electric (GE). Belakangan ini, GE diketahui membuat nota kesepahaman pembentukan perusahaan patungan bersama PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik di sejumlah daerah terpencil di Indonesia. PLN juga diketahui akan membeli 400 turbin gas dari GE.
Rencana investasi terbesar ketiga diduduki oleh perusahaan pemilik mayoritas saham PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk, yaitu Philip Morris sebesar USD2 miliar.
Direktur Utama H.M. Sampoerna Paul Janelle, awal Oktober lalu menyatakan perusahaannya akan memperoleh dana segar sebesar Rp20,76 triliun dengan melepas saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atas 269,72 juta sahamnya ke publik.
Beberapa komitmen investasi lain yang penandatanganannya akan disaksikan Jokowi selama berada di Amerika Serikat adalah:
- Cargill sebesar USD750 juta selama periode 2015-2019.
- Coca Cola Company yang akan melakukan ekspansi dua lini baru pabrik senilai USD500 juta di Bekasi.
- P&G yang akan menanam USD100 juta untuk menambah kapasitas produksi.
- Monsanto berencana investasi USD40 juta.
- Caterpillar akan menanam modal Rp200 miliar untuk membangun fasilitas remanufacturing cylinder heads dan pembangkit listrik hibrid kapasitas 2GW.
- Palapa Venture Capital yang akan meluncurkan sebuah perusahaan PVC Indonesian di Silicon Valley.
- Kontrak pembelian 60 pesawat Boeing 787 dan 737 oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
- Pengembangan jaringan internet balon udara oleh Google di Indonesia.
- Pengembangan R&D Development di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Solo oleh Apple Inc.
Selain sejumlah perusahaan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Jokowi juga akan bertemu lima perusahaan modal ventura besar. Perusahaan investasi tersebut disebut siap menanamkan modal kepada beberapa perusahaan berbasis teknologi informasi di Indonesia.
Beberapa di antara lima perusahaan tersebut adalah Sir Michael Moritz, pemilik Sequoia Capital dan Queen of The Net Mary Meeker. Sequoia dikenal memiliki banyak portofolio investasi seperti Apple, Google, YouTube dan WhatsApp.
Dilansir Katadata.co.id, dalam pertemuan itu, beberapa investor lokal akan menemani Presiden dan para menteri. Mereka yaitu Nadiem Makarim (Go-Jek), Ferry Unardi (Traveloka), Andrew Darwis (Kaskus), William Tanuwijaya (Tokopedia), dan Emirsyah Satar (MatahariMall).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, dari sekian banyak perjanjian bisnis yang akan diumumkan maupun ditandatangani, prosesnya sudah berjalan lama, jauh sebelum rencana kunjungan Jokowi ke AS.
"Ada beberapa yang prosesnya sudah sangat lama, terutama yang non-energi umumnya sudah cukup matang, tinggal finalisasi. Kedatangan Presiden menjadi momentum bagi mereka,"kata Franky.
BERTEMU OBAMA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Oval Office, White House (Gedung Putih), Washington DC, AS, pada Senin (26/10). Pertemuan dilakukan di hari kedua kunjungan Presiden Jokowi di AS.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang dibicarakan dengan Presiden Obama oleh Presiden Jokowi.
Hal-hal yang akan dibicarakan kedua Kepala Negara tersebut meliputi investasi, perdagangan, ekonomi kreatif, demokrasi, perubahan iklim dan isu-isu internasional.
Sebelum bertemu dengan Obama, Presiden Jokowi menerima Executive VP Upstream Chevron James Johnson dan Vice Chairman General Electric John Rice.
Pada sore hari, Presiden Jokowi akan bertemu dengan para pengusaha AS yang tergabung dalam US Chamber of Commerce.
Dalam pertemuan ini, Presiden akan menyaksikan business deals yang akan ditandatangani dan yang akan diumumkan.
Pada malam harinya, Presiden akan santap malam bersama dengan para pengusaha tersebut.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam rilisnya juga menyebutkan pertemuan Presiden Jokowi dengan pengusaha dari Amerika Serikat ini dalam rangka untuk mengundang mereka berinvestasi di Indonesia secara saling menguntungkan.
"Apalagi mengingat Amerika Serikat memiliki modal dan teknologi dan juga sebaliknya, Amerika Serikat dapat menjadi pasar yang luas bagi hasil manufaktur Indonesia," kata Ari.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membatalkan kunjungannya ke Silicon Valley, di pesisir barat Amerika Serikat (AS). Namun agenda kunjungan ke pusat teknologi AS itu tetap dilanjutkan oleh sejumlah menteri.
Sumber KompasTekno, Senin (26/10/2015) mengatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tetap melanjutkan kunjungan tersebut. Akun resmi Sekretariat Kabinet di Twitter pun segera mengumumkan bahwa ada sejumlah menteri yang akan melanjutkan agenda kunjungan.
"Para menteri/kepala lembaga negara tersebut adalah Menteri Kominfo, Menteri Perdagangan, Kepala BKPM, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif. Menteri-menteri dan Kepala Lembaga Negara tersebut akan meneruskan ke West Coast untuk bertemu para CEO yang ada di sana," kicau akun Twitter @Setkabgoid.
Selain itu juga dipastikan bahwa para jagoan startup Indonesia yang turut serta dalam kunjungan akan tetap bertolak ke Silicon Valley.
Jagoan startup yang dimaksud antara lain adalah co-founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) GoJek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, pendiri Kaskus Andrew Darwis dan Chairman Mataharimall.com Emirsyah Satar.
Sebelum rencana batal, Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah venture capital besar AS seperti Sequoia Capital, Accel, Kliener, Perkins Caufield Briers, Tiger Global, Andreessen Horowitz dan Coatue Management.
Agenda lainnya adalah kunjungan ke Museum Sejarah Komputer, kantor pusat Facebook, Googleplex, kantor Marvell Technology Group (MTG), serta bertemu dengan CEO Microsoft Satya Nadella dan makan malam dengan CEO Apple Tim Cook.
Namun semua agenda di atas urung terwujud lantaran Jokowi memilih pulang ke Indonesia karena masalah kabut asap yang melanda wilayah Sumatera serta Kalimantan.
(k)