
KONFRONTASI- Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai presiden Jokowi belum mampu menciptakan ketegasan yang berarti dalam setahun pemerintahannya.
Ia mengatakan Jokowi masih belum dapat terlepas dari kepentingan-kepentingan pihak tertentu dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintah.
"Antara pak Jokowi dan PDIP saling tekan menekan. Partainya terkesan ingin mengarahkan begini dan begitu. Di satu sisi presiden ingin menunjukkan ke publik bersikap untuk tidak terpengaruh (partai)," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak banyak kesuksesan yang berhasil dilakukan oleh Jokowi selama setahun ke belakang.
Mulai dari niatan pemerataan pembangunan hingga membentuk ketahanan nasional yang kuat dianggap belum mampu terwujud dengan baik.
"Menurut saya salah satu keberhasilan Jokowi dalam pemerintahannya adalah melemahkan pemberantasan korupsi. Ini terlihat dari respon beliau yang lamban dan tidak tegas soal konflik KPK dan Polri," ujarnya.
Sikap Jokowi tersebut dinilai menghancurkan harapan publik yang menginginkan pemerintah saat ini melakukan penguatan terhadap penguatan KPK sebagai aparat yang menindak pemberantasan korupsi. Makanya rupiah melemah, ekonomi melambat. Lunglai. Asa publik runtuh.
"Sikap yang terkesan mendukung pelemahan (pemberantasan korupsi) ini ditambah dengan tidak adanya kesungguhan pemerintah melakukan revormasi terhadap Polri dan Kejaksaan," imbuhnya. Dengan kata lain Jokowi dianggap membunuh KPk dengan caranya sendiri. .[jat]