
KONFRONTASI- Ekonomi terus merosot dan memburuk, harga-harga pangan (sembako) naik dan energi (BBM, listrik) naik, pajak naik. Rezim Jokowi makin lembek, jadi rezim abal-abal dan amatiran. Makin terbukti penunjukan Sri Mulyani Indrawati menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) dinilai sebagai keputusan yang meleset dan gagal penuhi ekspektasi rakyat. Terlebih lagi kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang manudl dan lembek, namun tetap dipertahankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga lembek dan letoi..Kedua ekonom liberal FEUI ini membuat mules Jokowi karena pertumbuhan cuma 5%, itu jelas tak cukup dan sangat mengecewakan rakyat. Apalagi harga-harga sembako dan energi naik, rakyat pun tercekik. Jokowi tercoreng dan memikul beban neolib ini. Rezim Jokowi dengan tim ekuin yang buruk, akibatnya jadi rezim abal abal- dan amatiran. Salim Hutajulu, aktivis mahasiswa 1974, bahkan menyebut rezim Joko Widodo sebagai 'badut abal-abal'. “Rezim penguasa sekarang ini cuma badut abal-abal, yang membuat rakyat amat kecewa dan frustasi.
Terbukti, Sri Mulyani dan Darmin Nasution merupakan pasangan yang sama-sama melelahkan dan membebani Jokowi dan menghancurkan asa rakyat pada Nawacita/Trisakti Jokowi untuk mengatasi masalah ekonomi saat ini. Duet Darmin-Sri Mul loyo dan tumpul. Akibatnya, ekonomi merosot terus,cuma tumbuh maksimal 5% atau lebih dikit. Itu tak cukup, sebab pertumbuhan minimal 6,5% baru bisa mengerek ekonomi nasional.
Dan kedua ahli FEUI di bidang ekonomi ini terbukti tak mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk memulihkan perekonomian Indonesia.
Dengan segudang pengalaman ''semu'' yang dimiliki Sri Mulyani dan Darmin, tidaklah mampu mengatasi masalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang membayangi pemerintahan Jokowi. Duet Darmin-Sri Mul gagal total , gatot.
Seperti halnya menteri keuangan sebelumnya, yaitu Bambang Brodjonegoro, yang tidak kompeten untuk mengatasi masalah defisit ini.
Sia-sia masyarakat menunggu gebrakan Sri Mulyani dalam mengawal kebijakan Pengampunan Pajak (Tax Amnesty), toh hasilnya marginal, minim dan membuat lemes Jokowi. . Tentu rakyat lebih lemes lagi.
Dengan pengalaman Sri Mulyani di dalam negeri, regional dan internasional yang ''dibesar-besarkan'', terbukti Sri tidak bisa mengentaskan Indonesia supaya tidak lagi mengalami defisit berkepanjangan.
Meski gagal atasi masalah kelesuan ekonomi, lucunya , Sri Mulyani mengaku merasa sangat terhormat lantaran tetap dipercaya menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) meski Jokowi kecewa sekali. Citra Jokowi dibikin buruk/bangkrut dimata rakyatnya sendiri.
Sebelumnya, Sri, wanita kelahiran Lampung ini menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan malah meledakkan bom Century, jadi skandal besar Rp6,7trilyun yang memalukan. Sri sudah tumpul, Darmin mandul. Maka Prestasi ekonomi Jokowi, kata para analis, kian gundul-gundul pacul alias lesu dan amburadul.