
JAKARTA- Tokoh nasional Rizal Ramli mau menunaikan shalat Jumat besok (3/2/17)di Masjid Muslim Tionghoa yakni Masjid Lautze, Jakarta, untuk menyejukkan dan meredakan suasana di kalangan bawah yang makin panas akibat ulah Ahok menista Islam dan ulama, serta menghina/melecehkan KH Maruf Amin dalam persidangan kemarin di pengadilan Jakarta.
Rizal Ramli yang juga menko ekuin era Presiden Gus Dur dan mantan menko kemaritiman, akan shalat bersama kaum Muslim Tionghoa dan para jemaah lainnya, kemudian akan berdialog dan bertukar pikiran, saling asah-asih-asuh, dalam situasi yang tegang dan tidak nyaman belakangan ini akibat ulah Ahok, yang berdampak bagi segenap anak bangsa di negeri kita..
''Kita sholat bersama saudara-saudara kita Tionghoa untuk membangun kembali semangat solidaritas, persatuan-kesatuan dan saling asah-asih-asuh demi maslahat bersama,'' kata Rizal Ramli, mantan aktivis demonstran ITB.
''Masyarakat bawah sudah dibikin geram dan panas oleh Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama yang melampaui batas, sangat arogan, fasis dan koruptif, dan rakyat sudah kecewa dan frustasi terhadap perbuatan Ahok,'' kata Lukman Hakim, aktivis HMI dan alumnus UIN Yogyakarta..
Terpisah, Nahdhatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang menaungi para alim ulama adalah organisasi yang ikut mendirikan NKRI merebut kemerdekaan RI, serta berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara.
"PWNU DKI Jakarta sangat menyesali peristiwa yang terjadi saat sidang ke delapan atas terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dalam persidangan tersebut menjadikan Dr. K.H. Ma'ruf Amin, M.A. sebagai saksi ahli," tegas K.H. Munahar, Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, pada jumpa pers di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jl. Utan Kayu No. 112, Rabu malam (1/2/2017).
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa K.H. Ma'ruf adalah Ketua Umum MUI sekaligus Ro'is Aam PBNU, pemimpin tertinggi NU Organisasi terbesar di Indonesia.
Dengan adanya peristiwa yang sangat membuat hati para Nahdliyin terluka itu, PWNU DKI Jakarta dengan tegas menyatakan sikap sebagai berikut:
1. PWNU DKI Jakarta mengecam keras sikap saudara terdakwa, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengacaranya kepada KH. Ma'ruf Amin dengan ucapan yang kasar, tidak beradab, mengancam, dan sangat melecehkan seorang ulama yang menjadi simbol dan muru'ah Nahdhatul Ulama' (NU).
2. Meminta kepada saudara Ahok untuk meminta maaf baik secara bertemu langsung dengan Dr. KH. Ma'ruf Amin dan meminta maaf kepada seluruh warga Nahdhiyin di Indonesia melalui media cetak maupun elektronik.
3. Meminta kepada pengacara terdakwa Baauki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk meminta maaf serta mencabut segala macam ucapan yang sangat tendensius, mengintimidasi, serta menyerang pribadi KH. Ma'ruf Amin.
4. Meminta kepada seluruh warga NU di Jakarta khususnya anggota Banser NU untuk bisa menahan diri dan ikut menjaga stabilitas keamanan di ibukota.
Jakarta, 1 Februari 2017
Yang bertanda tangan
1. Ro'is Syuriyyah PWNU DKI Jakarta, KH. Mahfudz Asirun
2. Wakik Katib PWNU DKI Jakarta, KH, Jamaluddin, FH
3. Wakil Ketua, Drs. KH. Munahar Mukhtar, HS
4. Sekretaris, Drs. H. Mualif ZA.