Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Kenapa Risma Marah pada Ahok?

$
0
0

KONFRONTASI- Kenapa Risma marah pada Ahok? Memang benar ibu Risma pernah marah kepada orang-orang yang menginjak tamannya, tetapi semua itu karena mereka sudah kelewatan (keblinger) , ibu Risma sudah mati-matian mengurus taman, bahkan di mobilnya ada sekop, cangkul, dan lain-lain, tetap saja masyarakat tidak menghargai. Namun sebenarnya ibu Risma itu tidak sembarang marah, karena beliau merupakan pemimpin Surabaya yang handal. Itu sebabnya maka ia berhasil menggusur PSK di Dolly bisa berjalan dengan mulus, padahal pemimpin masa lalu tidak berhasil. Dengan kinerja yang demikian maka tidak heran ada yang hendak mempromosikan beliau ke DKI Jakarta namun sayangnya dengan tujuan untuk menjegal Ahok, karena para kandidat lainnya tidak ada levelnya melawan Ahok. Kandidat lain tidak punya program yang baik, programnya hanya kebencian, yang penting ABA Asal Bukan Ahok, Tolak Ahok, fitnah, mengancam dan sebaginya.

Herannya ada baju kaos yang tertulis Tolak Ahok yang dijual secara obral. Bayangkan orang yang memakai baju kaos demikian, maka hidupnya seharian penuh kebencian, lagi pula Ahok yang bertambah terkenal sehingga namanya kebawa ke mana-mana lewat baju yang mereka kenakan (alias dapat tambahan tiga juta lagi). Karena Ibu Risma yang digadang-gadangkan supaya menjadi calon Gubernur DKI dan saat ini suasana politik lagi hangat-hangatnya , maka bila sedikit saja ada pernyataan yang negatif saja maka akan berubah menjadi apa yang membakar. Sebenarnya kemarin Ahok lagi diwawancarai oleh wartawan di Balai Kota perihal trotoar di Jakarta.

Ahok mengatakan sebagian sudah dikerjakan, namun sebagian lagi belum. Ia salut dan memuji Ibu Risma Walikota Surabaya, bahwa berhasil membuat trotoar dengan rapi dan bagus, dan ini benar nyata bagi penulis yang dua bulan lalu berkunjung ke Surabaya, melihat jalan Pacar dan sekitar di Surabaya biasanya penuh dengan PKL berjualan sekarang sudah dipindahin ke lokasi PKL bersama di sebidang tanah dekat dengan perumahan Darmahusada. Ahok memuji ibu Risma sudah mengerjakan trotoar dengan baik dan rapi di Surabaya. Ahok mengatakan bahwa ibu Risma sudah berpengalaman di Surabaya, ia menjabat di bagian taman hingga walikota jadi ia sudah mengetahu seluk beluk Surabaya. Nah Ahok sendiri selalu didesak dengan pertanyaan itu, namun ia baru beberapa tahun di Jakarta, otomatis ia belum bisa kerjakan semua, apalagi Jakarta beda dengan Surabaya, Surabaya seperti Jakarta selatannya Jakarta. Hanya itulah yang dibicarakan oleh Ahok. Tidak ada unsur hinaan yang membuat orang Surabaya harus marah.

Ada kemungkinan ibu Risma tidak melihat semua yang dikatakan oleh Ahok, sehingga ia hanya menerima sepenggalan kalimat yang diplintir oleh wartawan seakan-akan Ahok menghina Surabaya hanya seperti Jakarta Selatan, ditambah dari rekaman wartawan yang bertanya apakah ada unsur sentiment dan sebagainya maka semakin membakar Ibu Risma menjadi marah. Penulis yakin bila ibu Risma kembali pelan-pelan melihat kronologisnya dari awal maka ia tidak bakal marah. Kalaupun ia marah juga maka ia akan dianggap aneh oleh orang banyak, namun ibu Risma tentu bukan tipe pemimpin yang demikian. Jaman sekarang bukan lagi jaman mengadu domba para pempimpin, ibu Risma sudah berhasil di Surabaya mestinya ia dipromosikan menjadi Gubernur Jawa Timur yang memang sudah jelas mengetahui lebih banyak tentang Jawa Timur.

Penulis takut ada oknum tertentu yang begitu bahagia dan senang bila ibu Risma pergi meninggalkan Surabaya sehingga ia bisa dengan gampang berlenggang masuk ke Surabaya menjadi walikotanya. Bila Ibu Risma hendak bertanding masuk DKI kan ia harus melepaskan dahulu jabatannya, nah bila kalah kan ia tidak dapat kembali lagi ke Surabaya, maka hilanglah pemimpin kita yang handal. Ayock, wartawan yang berhikmat yang memang pengin Indonesia bertambah maju, masak sih kalian harus dinasihati oleh orang yang bukan wartawan, jangan lagi main dengan berita-berita bermodus negatif , adu domba, buat panas hanya sekadar ingin naikkan rating penonton atau pembaca saja. Bisa saja TV atau bacaan anda banyak yang ditonton dan di baca, tetapi yang tonton dan baca bakal semakin benci pada media anda. Apa gunanya?(Saud Saumiman,SF/KCM)

(Saud Saumiman,SF)

 

Kenapa Risma marah pada Ahok? Memang benar ibu Risma pernah marah kepada orang-orang yang menginjak tamannya, tetapi semua itu karena mereka sudah kelewatan (keblinger) , ibu Risma sudah mati-matian mengurus taman, bahkan di mobilnya ada sekop, cangkul, dan lain-lain, tetap saja masyarakat tidak menghargai. Namun sebenarnya ibu Risma itu tidak sembarang marah, karena beliau merupakan pemimpin Surabaya yang handal. Itu sebabnya maka ia berhasil menggusur PSK di Dolly bisa berjalan dengan mulus, padahal pemimpin masa lalu tidak berhasil. Dengan kinerja yang demikian maka tidak heran ada yang hendak mempromosikan beliau ke DKI Jakarta namun sayangnya dengan tujuan untuk menjegal Ahok, karena para kandidat lainnya tidak ada levelnya melawan Ahok. Kandidat lain tidak punya program yang baik, programnya hanya kebencian, yang penting ABA Asal Bukan Ahok, Tolak Ahok, fitnah, mengancam dan sebaginya. Herannya ada baju kaos yang tertulis Tolak Ahok yang dijual secara obral. Bayangkan orang yang memakai baju kaos demikian, maka hidupnya seharian penuh kebencian, lagi pula Ahok yang bertambah terkenal sehingga namanya kebawa ke mana-mana lewat baju yang mereka kenakan (alias dapat tambahan tiga juta lagi). Karena Ibu Risma yang digadang-gadangkan supaya menjadi calon Gubernur DKI dan saat ini suasana politik lagi hangat-hangatnya , maka bila sedikit saja ada pernyataan yang negatif saja maka akan berubah menjadi apa yang membakar. Sebenarnya kemarin Ahok lagi diwawancarai oleh wartawan di Balai Kota perihal trotoar di Jakarta. Ahok mengatakan sebagian sudah dikerjakan, namun sebagian lagi belum. Ia salut dan memuji Ibu Risma Walikota Surabaya, bahwa berhasil membuat trotoar dengan rapi dan bagus, dan ini benar nyata bagi penulis yang dua bulan lalu berkunjung ke Surabaya, melihat jalan Pacar dan sekitar di Surabaya biasanya penuh dengan PKL berjualan sekarang sudah dipindahin ke lokasi PKL bersama di sebidang tanah dekat dengan perumahan Darmahusada. Ahok memuji ibu Risma sudah mengerjakan trotoar dengan baik dan rapi di Surabaya. Ahok mengatakan bahwa ibu Risma sudah berpengalaman di Surabaya, ia menjabat di bagian taman hingga walikota jadi ia sudah mengetahu seluk beluk Surabaya. Nah Ahok sendiri selalu didesak dengan pertanyaan itu, namun ia baru beberapa tahun di Jakarta, otomatis ia belum bisa kerjakan semua, apalagi Jakarta beda dengan Surabaya, Surabaya seperti Jakarta selatannya Jakarta. Hanya itulah yang dibicarakan oleh Ahok. Tidak ada unsur hinaan yang membuat orang Surabaya harus marah. Ada kemungkinan ibu Risma tidak melihat semua yang dikatakan oleh Ahok, sehingga ia hanya menerima sepenggalan kalimat yang diplintir oleh wartawan seakan-akan Ahok menghina Surabaya hanya seperti Jakarta Selatan, ditambah dari rekaman wartawan yang bertanya apakah ada unsur sentiment dan sebagainya maka semakin membakar Ibu Risma menjadi marah. Penulis yakin bila ibu Risma kembali pelan-pelan melihat kronologisnya dari awal maka ia tidak bakal marah. Kalaupun ia marah juga maka ia akan dianggap aneh oleh orang banyak, namun ibu Risma tentu bukan tipe pemimpin yang demikian. Jaman sekarang bukan lagi jaman mengadu domba para pempimpin, ibu Risma sudah berhasil di Surabaya mestinya ia dipromosikan menjadi Gubernur Jawa Timur yang memang sudah jelas mengetahui lebih banyak tentang Jawa Timur. Penulis takut ada oknum tertentu yang begitu bahagia dan senang bila ibu Risma pergi meninggalkan Surabaya sehingga ia bisa dengan gampang berlenggang masuk ke Surabaya menjadi walikotanya. Bila Ibu Risma hendak bertanding masuk DKI kan ia harus melepaskan dahulu jabatannya, nah bila kalah kan ia tidak dapat kembali lagi ke Surabaya, maka hilanglah pemimpin kita yang handal. Ayock, wartawan yang berhikmat yang memang pengin Indonesia bertambah maju, masak sih kalian harus dinasihati oleh orang yang bukan wartawan, jangan lagi main dengan berita-berita bermodus negatif , adu domba, buat panas hanya sekadar ingin naikkan rating penonton atau pembaca saja. Bisa saja TV atau bacaan anda banyak yang ditonton dan di baca, tetapi yang tonton dan baca bakal semakin benci pada media anda. Apa gunanya? (Saud Saumiman,SF)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/saumiman/kenapa-risma-marah-pada-ahok_57adfdb7...

 

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles