Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Koalisi Babon melawan Ahok. Usung Risma. Kalau Keok? Apa kata dunia?

$
0
0

KONFRONTASI- Tujuh partai politik di DKI Jakarta bersepakat mengusung calon kepala daerah non Basuki Tjahaja Purnama. Ketujuh partai politik itu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PKB dan PPP. Berhasilkah koalisi babon atau tambun ini?

Tujuh partai politik bersepakat mendukung calon kepala daerah di DKI Jakarta dengan tidak mendukung Ahok. Menariknya, kriteria yang diajukan tujuh partai politik ini, paradoks dengan figur Ahok.

Simak saja kriteria yang dipatok tujuh partai politik ini yakni santun, beretika, bersih dan juga cerdas. "Tujuh kriteria tersebut telah disepakati tujuh partai politik," ujar Ketua Pelaksana Tugas DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Bambang DH di Jakarta, Senin (8/8/2016).

Mantan Walikota Surabaya ini menegaskan kesepakatan tersebut tidak bicara figur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017 mendatang. Menurut dia, tujuh partai baru sebatas kriteria yang dicari untuk calon kepala daerah.

Sementara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak ada masalah dengan koalisi yang disusung tujuh partai politik. Dia mengklaim mental dirinya selama ini adalah mental independen yang berarti melawan semua partai. "Mental saya waktu itu independen lawan semua partai. Itu mental saya," tegas Ahok.

Koalisi tambun lawan Ahok ini secara teoritis memang bakal di atas angin. Setidaknya kumpulan tujuh partai bila dikonversikan dalam hitungan suara pendukung di atas kertas tentu bakal mengalahkan Ahok. Selain itu, jejaring tujuh partai politik juga akan memudahkan bagi kandiat yang diusung untuk masuk ke para pemilih dengan memanfaatkan jaringan partai politik.

Meski demikian, kesuksesan koalisi tambun ini juga tergantung dengan figur calon yang diusung. Bila calon yang diusung sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, bisa saja kandidat yang diusung oleh koalisi ini bakal mengungguli Ahok. Figur Risma yang digadang-gadang oleh sejumlah partai yang tergabung dalam koalisi ini bisa menjadi alternatif untuk menandingi Ahok.

Masalah lainnya yang muncul dalam koalisi tambun ini terkait dengan dinamika politik ke depan. Jika skenario ini mulus, setidaknya hanya terdapat dua kandidat yang bakal maju dalam Pilkada mendatang yakni Ahok dan kandidat yang diusung oleh koalisi ini.

Namun jika skenario tersebut tidak mulus, bisa saja dari tujuh partai politik ini terbelah dengan mengusung kandidat lainnya. Dengan kata lain, selain Ahok, sedikitnya terdapat dua kandidat yang bakal maju. Bila skenario ini terjadi, tentu koalisi tambun ini tidak ada guna. Keberhasilan koalisi tambun ini kembali pada tujuh partai politik ini. Apakah serius atau sekadar hanya meramaikan dinamika Pilkada saja. Kalau kemudian Risma yang dicalonkan koalisi tambun ini, Ahok punya peluang besar untuk menang. Lalu bagaimana nasib mereka? Sudah tambun, keok lagi. Ini bisa jadi ironi dan tragedi.[mdr]

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles