
KONFRONTASI- Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli beserta Deputi di bawahnya, melakukan pemaparan program kerja sepanjang 2016.
Pemaparan dilakukan di Gedung BPPT, area Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, Kamis (18/2/2016). Di bawah Rizal, terdapat 4 Keduputian yang memiliki program khusus.
Pertama, Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim. Keduputian ini, pada tahun 2016 program prioritas terkait percepatan perundingan batas maritim, ratifikasi batas Indonesia-Singapura dan Indonesia-Filipina, mengantisipasi ancaman di Laut China Selatan, mengantisipasi ancaman seperti illegal fishing hingga keamanan Selat Malaka, dan ancaman pencemaran laut.
Sepanjang 2015, Kedeputian ini berhasil membuat kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia dalam membentuk Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC)
"Kita buat hanya 3 bulan itu barang (CPOPC)," kata Rizal saat pemaparan program kerja di Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).
Di Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, setidaknya ada beberapa program strategis seperti tata niaga garam, dwell time, bebas visa, rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan, tata kelola BNKT, penambahan kawasan konservasi perairan, satgas illegal fishing, benefisiasi dan hilirisasi pertambangan mineral, diversifikasi dan desentralisasi energi hingga pengembangan Cikarang Dry Port jadi pusat logistik berikat.
Untuk Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur diantaranya melakukan pengembangan dan percepatan infrastruktur pariwisata seperti kawasan Danau Toba dan Borobudur.
Sedangkan, Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim akan memprioritaskan program Pelayaran Gerhanan Matahari Total. Program lainnya ialah peningkatan kualitas SDM kemaritiman, pengembangan destinasi wisata bahari Great Jakarta, hilirisasi hasil riset maritim dan riset energi baru terbarukan, penguatan karakter budaya bahari, dan penguatan jejaring inovasi maritim.
(feb/ang)