Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Salim dari Bantul ke ISIS Suriah untuk Jihad. Mahasiswa LIPIA asal Desa itu Tewas

$
0
0

JAKARTA-Adik Salim Rosyidi membenarkan jika kakaknya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Salim Rosyidi (28), warga Dusun Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, yang dikabarkan bergabung dengan ISIS, meninggal dunia di Suriah. Informasi meninggalnya anak pertama dari tiga bersaudara ini diterima oleh keluarga lewat istrinya.

"Ya benar kita diberi tahu jika (Salim) sudah meninggal di Suriah," ujar H (26), adik kandung Salim, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/1/2016).

Anak nomor dua dari tiga bersaudara ini menuturkan, kabar kakaknya meninggal itu diterima keluarga dari Ulfah, istri Salim.

Menurut kakak iparnya itu, Salim meninggal di Suriah pada bulan Mei 2015 lalu.

"Mei kemarin itu. Istrinya cerita kalau Mas Salim sudah meninggal di Suriah," ujarnya.

Menurut dia, informasi awal meninggalnya Salim diterima kakak iparnya dari seorang teman di Indonesia yang berhubungan dengan orang di Suriah.

"Keluarga sudah ikhlas, merelakan. Istrinya Mas Salim juga kemarin sudah menikah lagi," katanya.

Niat berjihad bergabung dengan ISIS ini disampaikan Salim Rosyidi kepada orangtuanya sebelum berangkat.

"Mas Salim memang benar berangkat ke Suriah. Dia berangkat dari Jakarta sekitar bulan Oktober 2014 lalu," ujar H (26), adik kandung Salim Rosyidi, saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Bantul, Rabu (27/1/2016).

Adik kandung Salim menuturkan, setelah lulus SMA, kakaknya sempat beberapa kali masuk pondok pesantren.

Setelah menikah dengan Ulfah, perempuan asal Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tahun 2010 lalu, Salim memutuskan untuk menuntut ilmu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta.

"Kuliah di LIPIA Jakarta. Di sana, dia itu juga menjadi penjaga masjid dan ngajar baca Al Quran," katanya.

Sebelum bulan Oktober 2014, imbuhnya, Salim pulang ke Bantul. Saat di rumah, Salim menyampaikan kepada orangtua ingin berangkat ke Suriah untuk berjihad.

"Bilangnya ingin berjihad gabung ISIS di Suriah, tetapi sama bapak ibu dilarang, wong sempat debat juga," katanya.

Namun, karena Salim mempunyai sifat yang keras, dia tetap nekat berangkat ke Suriah dari Jakarta. "Berangkat ke Suriahnya itu Oktober 2014," kata dia.

Menurut dia, Salim berangkat ke Suriah dari Jakarta, lalu menuju Thailand dan dilanjutkan ke Turki. Dari Turki inilah kakaknya masuk ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

"Sebelum ada kabar meninggal saya masih chat WA dengan dia. Kasih kabar kalau sehat dan baik-baik saja, tetapi pasca-kabar itu sudah tidak pernah lagi," tutur dia.

H menduga, paham radikalisme didapat Salim saat di Jakarta. Pasalnya, selama di pondok pesantren, mereka selalu bersama dan tidak pernah ada ajaran soal radikalisme.

Sebelumnya diberitakan, lelaki berusia 28 tahun, warga Dusun Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, bergabung dengan ISIS dan meninggal dunia di Suriah.

Informasi meninggalnya anak pertama dari tiga bersaudara ini diterima oleh keluarga lewat istrinya.(KCM)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles