JAKARTA-Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui, perekonomian di 2016 belum layak disebut membaik. Darmin seolah ingin membantah asumsi bahwa ekonomi tahun ini bakal lebih baik ketimbang 2015.
"Sebetulnya, kita masih di lingkungan (perekonomian) global yang enggak menggembirakan. Tapi ada yang manarik, Indonesia bisa menunjukkan kinerja ekonomi yang realtif baik. Di tengah kondisi ekonomi dunia yang kurang baik," kata Darmin di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Darmin menambahkan, saat krisis ekonomi 1998 sampai 1999, ada sebagian masyarakat yang diuntungkan. Mereka adalah pemilik perkebunan kopi, teh, kelapa sawit yang mendapat tambahan penghasilan dari tingginya nilai tukar dolar AS.
"Dari ekspor yang mereka lakukan kan dapat dolar AS yang harganya sedang tinggi-tingginya. Jadi, mereka memang diuntungkan," papar mantan Gubernur BI ini.
Namun, lanjut Menko Darmin, kondisi berbeda terjadi pada saat ini. Di mana, harga komoditas menurun drastis. Semuanya akibat melesunya ekonomi di banyak negara, berdampak kepada lesunya permintaan komoditas asal Indonesia.
Walau berat, lanjut Darmin, perekonomian Indonesia masih bisa diselamatkan dengan geliat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Yang lahir karena adanya pembangunan di berbagai daerah.
"Intinya, bagaimana kita menjaga daya beli masyarakat," papar Darmin. Artinya, agar daya beli terjaga, harga barang harusnya turun bukannya naik dong pak. [ipe]