
KONFRONTASI- ISIS mulai krisis. Sebuah dokumen yang berhasil bocor ke luar mengungkapkan ISIS memangkas gaji para pejuangnya sampai separuh.
CNN Money melaporkan Selasa (191/2016) pasukan bersenjata ISIS biasanya mendapatkan tunjangan sebesar US$1.200 atau sekitar US$13 juta lebih setahun. Ditambah dengan tunjangan istri sebanyak US$50 dan anak US$25. Kini jumlah itu terpaksa dipangkas separuh hanya sekitar US$700 per bulan, karena ongkos perang yang cukup mahal.
''Karena ISIS menghadapi kondisi yang sulit, maka diputuskan untuk mengurangi gaji para mujahidin menjadi separuhnya,'' tulis penguasa ISIS dalam sebuah memorandum. ''Tidak peduli apa jabatannya, semua anggota akan terkena pemotongan,'' lanjut memorandum yang bocor ke luar. Meski begitu, ''ISIS tetap akan memberikan perbekalan dua kali dalam sebulan, seperti biasa,'' tulis memorandum itu.
Menurut CNN, kelompok militan Islam itu mendapat dana dari pungutan pajak dari penduduk kota yang dikuasainya. Pada awal 2015, ISIS diperkirakan mendapatkan dana sebesar US$40 juta per bulan dari penjualan minyak. Menurut departemen keuangan AS, di saat puncak kejayaan, ISIS dapat meraih pendapatan total sebesar US$2 miliar.
Gara-gara jatuhnya harga minyak dan serangan udara yang dilakukan AS terhadap kantong-kantong dan gudang keuangan pekan lalu, ISIS terpaksa memangkas gaji dan tunjangan para anggotanya. Termasuk gaji para teknisi dan insinyur mesin dan kendaraan serta senjata, yang rata-rata mendapatkan sekitar US$1.500 per bulan atau sekitar Rp20 juta, menurut tim investigasi tim PBB