Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Hariman Siregar Berpesan kepada Jokowi agar Beri Tempat pada Ekonomi Rakyat

$
0
0

KONFRONTASI- Tokoh Malari 1974 yang menjadi legenda gerakan mahasiswa di Indonesia yakni dr Hariman Siregar, menyampaikan pandangan  terbuka kepada pemerintahan Jokowi-JK  agar  memberi tempat pada ekonomi  rakyat , menggerakkan ekonomi dalam negeri tanpa harus menambah utang luar negeri. Juga perlunya Jokowi memperkuat industriliasasi domestik  dan infrastruktur di daerah-daerah untuk mencegah urbanisasi ke Jakarta. Hariman juga menyarankan  perlunya menggerakkan perdagangan antardaerah dan antarpulau dengan jumlah warga kita 250 juta orang, hampir mendekati Eropa, sudah bisa mendinamiskan perekonomian nasional.

Bertempat di teater kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat malam (15/1/2016) digelar acara peringatan peristiwa Malari dan perayaan Indonesia Democracy Monitor (Indemo).

Hariman Siregar, tokoh peristiwa itu menyampaikan pesan penting kepada Presiden Jokowi  di tengah sambutan yang penuh gelak tawa. Acara peringatan yang diselenggarakan bersamaan peluncuran buku puisi karya Teguh Esha berjudul Indosara ini dihadiri para tokoh aktivis seperti Akbar Tandjung, Rizal Ramli, Fahri Hamzah, Ariady Ahmad, Bursah Zarnubi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Fuad Bawazier, HS Dillon, Rudiantara dan kaum muda.

''Hariman Siregar merupakan tokoh gerakan mahasiswa  1974 yang menjadi titik awal yang paling krusial  dan historis bagi gerakan kampus melawan Orde Baru. Peristiwa besar ini menjadi inspirasi  dan memotivasi bagi kaum mahasiswa generasi berikutnya untuk melawan Orba,'' kata Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

"Janganlah perekonomian ini dibangun dengan hutang-hutang luar negeri. Nanti hanya akan menimbulkan ketimpangan karena cara seperti itu biasanya tidak memberi tempat kepada rakyat," papar Hariman yang seperti biasanya tampil santai  seraya memberi masukan kepada. Presiden Jokowi  yang dinilai  berbagai kalangan terlalu mengejar pertumbuhan ekonomi.

Mengutip pendapat mertuanya, Profesor Sarbini Sumawinata, Hariman mengungkapkan seharusnya pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan dengan  menggerakkan perdagangan antarpulau,antardaerah dan menyatukan perekonomian rakyat yang tersebar di pulau-pulau dari Indonesia  Barat sampai Timur . Sehingga tidak bergantung impor. Sebab, populasi dan demografi Indonesia sudah  hampir sebesar Eropa.

Hariman juga mengingatkan perekonomian Indonesia memiliki potensi tekanan yang bisa lebih berat dibanding krisis ekonomi 1998. "Saat 1998 hanya sektor keuangan yang tertekan. Kini lebih berat karena komoditi baik CPO atau batubara serta komoditi lainnya  tak berharga akibat lesunya ekonomi dunia," papar Hariman.

Para tamu dan aktivis memberi aplaus meriah kepada  Bang Hariman dan Mbak Nuri beserta keluarga besarnya, di mana acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan  Indonesia Raya . ''Ini benar-benar reuni antargenerasi pergerakan,'' kata  Indra Adil, mantan  aktivis mahasiswa 1977/78. (k)

 

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles