
KONFRONTASI- Mengawali 2016, pemerintahan Jokowi-JK harus belajar dari tahun sebelumnya. Kegaduhan antar menteri dikurangi, diganti dengan kerja, kerja dan kerja. Apalagi, tantangan ekonomi sama beratnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Wira Yudha mengatakan, tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, masih jeblok. Publik hanya merasakan riuhnya kegaduhan di lingkar kekuasaan, sementara kerja konkretnya miskin gebrakan.
"Belajarlah dari tahun lalu, kita berharap tahun ini bisa lebih baik. Harapan masyarakat begitu besar kepada pemerintahan saat ini," papar Satya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (2/1/2016).
Pada 2015, kata politisi asal Golkar ini, gejolak ekonomi dunia, begitu kuat memengaruhi perekonomian nasional. Sementara, pejabat negara bukannya solid untuk menghadapi beratnya tantangan. "Perdebatan yang cukup seru, khususnya di sektor ekonomi, menjadi catatan penting di 2015," kata Satya.
Dinilai Satya, kinerja para menteri pilihan Presiden Jokowi, belum menunjukkan prestasi. Persepsi publik bahwa kabinet Jokowi tidak 'seindah' tagline-nya, menjadi sulit dibantah.
"Kegaduhan atau keriuhan justru paling mengemuka di Kabinet Kerja Jokowi. Publik belum melihat adanya kerja yang sungguh-sungguh dari para menteri Jokowi," papar Satya.
Tahun ini, Satya berharap, pemerintahan Jokowi-JK bisa lebih fokus kepada kinerja. Kebijakan pro rakyat serta implementasinya harus lebih ditingkatkan.
"Kita berharap sekali, kinerja kabinet di tahun kedua pemerintahan Jokowi-JK bisa lebih baik dan fokus terhadap aksi nyata untuk rakyat," ungkapnya. [ipe]
-