
KONFRONTASI- Alumnus ITB dan UNPAD serta Universitas Seattle , Prof Muhammad Sudjana PhD, seorang praktisi herbal, pakar diabetes serta pendiri Yayasan Rastura, mengatakan pada abad ke 21 mulai berkembang pengobatan melalui herbal atau rempah. Hal ini terjadi menurutnya karena pengobatan secara medicine akan berimbas pada penyakit baru.
Menurutnya, One village One Production (OVOP) merupakan salah satu strategi dari pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang menggali potensi kemandirian dari pengembangan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi strategis dalam pengelolaan sumber daya alam agraria secara adil dan berkelanjutan.
“Pengembangan ekonomi kerakyatan berlandaskan pada alat produksi. Faktor produksi tetap berada pada penguasaan kontrol dan pengelolaan rakyat,” ujar Profesor Sudjana.
Mengamini pendapat Abdul Mannan, Sudjana memandang bahwa peluang produksi dan industri pasar herbal di Indonesia mulai di lirik banyak pebisnis. Pemerintah diwakili Departemen Kesehatan juga nampaknya sudah memberi perhatian yang serius dengan menerbitkan Peraturan Nomor 006 Tahun 2012 tentang bisnis obat tradisional dan Industri.
Selain itu, menurut Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia, ini potensi pasar domestik akan produk herbal bisa mencapai Rp.25 triliun per-tahunnya. Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai impor obat tradisional dan herbal sepanjang tahun 2011, tercatat USD,40,5 juta.
“Indonesia mengimpor 60 persen dari obat-obatan herbal dan ektrak dari negara lain seperti China dan India,” beber Sudjana.
Seminar yang dihadiri ratusan praktisi dan pebisnis ini digelar oleh Klinik Diabetes Rastura Indonesia yang berdiri sejak tahun 2004 oleh Prof. Ir. Mochammad Sudjana PhD atau yang dikenal Kang Jana.
Klinik itu mulai berkembang sejak tahun 2006 sampai sekarang aktif dalam memberikan pelayanan pengobatan herbal dan terapi diabetes. Klinik tersebut menangani ribuan pasien penderita diabetes dari seluruh dunia.
Pada awal 2011 pemimpin Klinik Diabetes Rastura, Mochammad Sudjana, mendapatkan tugas ke Genewa, Swiss, untuk program belajar dan mengajar di lingkungan WHO (World Health Organization) PBB hingga awal 2013.
Klinik Diabetes Rastura dan komplikasinya menjadai pusat terapi dan pengobatan diabetes dengan menggunakan ekstrak buah Kesemek yang menjadi unggulan dan andalan untuk pengobatan diabetes dalam bentuk OP2PNC1 dan super Bio Colagen.
Khasiat yang terkandung dalam buah kesemek kemudian dikembangkan oleh Prof. Ir. Moch Sudjana, PhD, atau yang akrab dipanggil Kang Jana seorang Ahli Bionuclear dan Formulator Buah dan Tanaman, dan menghasilkan Super Bio Collagen(SBC). Dengan berbasis pada kearifan budaya lokal kandungan dalam buah kesemek ini pada intinya dapat merubah sel-sel yang sudah lemah atau rusak menjadi sel-sel baru.
SBC dihasilkan melalui proses bio molekuler yang alamiah, tanpa tambahan bahan apapun, seperti air, gula, ataupun bahan-bahan pengawet lainnya, sehingga SBC murni 100% dari buah kesemek. Proses Bio Molekuler yang telah kami kembangkan dapat memproses kandungan-kandungan alami dari buah kesemek ke dalam bentuk molekul-molekul alami yang sangat mudah diterima oleh tubuh, sehingga manfaat dan efek nya akan sangat cepat terasa diterima oleh tubuh manusia.
Hasil penelitian buah kesemek menjadi Super Bio Collagen oleh Kang Jana bersama para ahli dari universitas Padjajaran UNPAD dan Institut Teknologi Bandung, untuk tanaman ada Prof. Dr. aqr. Entun Santosa, Ir. ahli Hama dan Penyakit Tanaman, dan Ir. Dani Riswandi, MS. ahli Budidaya Tanaman, serta alat dan teknologi penelitiannya seorang pakar Energi dan Mikroelektronika oleh Prof. Ir. Sumirato Reka Rio IPM. Penemuan SBC ini didukung Rektor Unpad Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Ahmad.
Kang Jana melakukan Penelitian ini pertama kali di Jawa Barat, kemudian dikembangkan sebagai pilot project, yang suatu saat akan menjadi projek dengan skala nasional. Sehat itu mahal, itulah masalah yang kini dihadapi oleh setiap orang maupun keluarga. Banyaknya trend makanan instant, siap saji, atau jajanan yang semakin digemari masyarakat Indonesia padahal belum tentu berguna bagi tubuh kita malah sebaliknya merusak secara berlahan organ yang ada didalam tubuh.
Seiring dengan itu pula berbagai keluhan serta penyakit pun timbul, yang disebabkan oleh pola hidup 'tidak sehat' yang dilakukan setiap manusia yang efeknya akan terasa beberapa tahun kedepan. Kini saatnya kita harus merubah itu semua, mengingat masyarakat bangsa kita ini sudah banyak yang mengidap penyakit bahan organik darah, seperti diabetes, hipertensi, asam urat, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya yang tidak menular seperti penyakit-penyakit organ seperti jantung, liver, gagal ginjal, kanker dan penyakit lainnya.
Namun dengan ditemukannya Super Bio Collagen oleh Prof. Ir. Moch Sudjana, PhD akan menjadi solusi bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit. Dan kini Bio Super Collagen telah di produksi oleh PT Rastura Panca Lestari yang dipimpin oleh Ibu Yeni Fatmawati dan di pasarkan ke masyarakat. Banyak manfaat yang di dapat, selain mengobati berbagai penyakit SBC ini pun bisa membuat tubuh sehat serta sel tubuh yang rusak baru kembali.
Bagi yang tidak mengidap penyakit, Super Bio Collagen dapat menjaga stamina tubuh dan meningkatkan vitalitas. Produk ini pun belum tersebar luas. Anda bisa memperolehnya di Jalan Teuku Angkasa no 40. Bandung atau dapat menghubungi nomor telepon 0818 09000047 kepada Ibu Tina.
BUAH KESEMEK ITU
Di tangan Prof. Ir. Moch Sudjana, PhD, buah kesemek ternyata memiliki khasiat lain yang berguna bagi kesehatan manusia. Buah kesemek diformulasikan dan mampu dimanfaatkan untuk kesehatan dan vitalitas.
Awal mula penelitan buah kesemek sendiri ia lakukan pada tahun 1995 saat berkuliah di Seatlle Amerika Serikat. Pada saat itu, ia meneliti buah kesemek hanya untuk memperbaiki sel-sel diabetes saja. Namun setelah diformulasikan selama kurang lebih 180 hari ia mendapat fakta lain bahwa buah kesemek juga ternyata bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan stamina dan vitalitas serta bisa digunakan juga untuk penyakit lain selain fungsi utamanya menurunkan kadar gula dengan cepat.
"Setelah serangkaian penelitian yang saya lakukan, ini menunjukan bahwa penelitian ini benar- benar menghasilkan sesuatu diluar fungsi utamanya. Saya kembangkan tahun 2014 banyak di antaranya yang mengkonsumsi mengemukakan hal yang baik setelah menkonsumi formulasi buah kesemek hasil penelitian saya ini," kata pria yang akrab disapa Kang Jana ini.
Kang Jana mengatakan bahwa riset diabetesnya ini berkembang setelah melihat fakta bahwa mikroba yang terkandung dalam formulasi kesemeknya ini ternyata tidak mati dan memiliki umur yang sangat panjang sehingga tidak ada expire date atau kedaluarsanya.
"Kandungan mikrobanya tidak mati umurnya sangat panjang, ketika ini diformulasi, bukan hanya memperbaiki, tapi juga merubah tatanan-tatanan yang ada di dalam tubuh, ini yang tidak ada di buah-buahan yang lain, formulasinya ternyata berkhasiat untuk segala penyakit," katanya.
Kang Jana menyimpulkan jika penemuan buah kesemek ini membantu memperbaiki jaringan sistem yang ada di dalam tubuh manusia, sistem organ yang diperbaiki bukan organnya.
Saat ini Kang Jana membudidayakan buah kesemek seluas 30 hektare di kawasan Kabupaten Garut. Untuk memenuhi produksi formulasi yang saat ini mulai banyak permintaan, Kang Jana masih mendapat suplai dari berbagai daerah di Indonesia.
"Uniknya buah kesemek ini memiliki cairan yang diikat oleh serat dalam buah itu sendiri, sementara buah yang lain tidak," katanya sambil menyebutkan bahwa hasil formulasinya ia beri nama Super Bio Colagen
Awalnya, Prof Ir Mochammad Sudjana PhD meneliti khasiat buah kesemek untuk memperbaiki sel-sel diabetes saja.
Namun, setelah diformulasikan selama ku rang lebih 180 hari, dia men dapat fakta lain bahwa buah kesemek ternyata bisa me nu runkan te - kanan darah, me ning katkan sta mina, dan vi ta li tas, hingga mengobati segala jenis penya kit. Kesuksesannya mengem - bang kan khasiat buah ke se - mek, ternyata memikat hati Kaisar Jepang Akihito. Bah - kan, gelar Sensei pun disebutsebut akan disematkan Kaisar kepada profesor yang akrab disapa Kang Jana ini.
Kini, Kang Jana pun tengah berada di Jepang untuk mem pre sen - tasikan khasiat buah kesemek kepada para peneliti dan prak - tisi kesehatan Jepang sebelum bertemu langsung dengan Kai - sar Akihito. Menurut Kang Jana, ke ter - tarikan Negeri Sakura ter ha - dap hasil penelitiannya tak le - pas dari khasiat kesemek yang memang luar biasa.
Meskipun nama, bentuk, dan wujudnya kalah pamor dibandingkan je - nis buah lain. Namun, khasiat yang terkandung di dalamnya membuat kesemek memiliki keistimewaan tersendiri. Lewat pesan yang dikirim langsung dari Jepang, Kang Jana mengungkapkan bahwa para peneliti dan praktisi ke se - hatan di Jepang sangat an tu - sias mengetahui khasiat buah yang banyak tumbuh di Ka bu - pa ten Garut dan Majalengka ini.
“Kerja sama pengem bang - an sudah mulai disepakati, bah kan Jepang mengucapkan te rima kasih karena buah ke se - meknya bisa tertolong, tidak terbuang percuma,” ungkap Kang Jana melalui pesan black - berry-nya kepada KORAN SIN - DO, Jumat (6/11). Di Jepang, Kang Jana ber - kunjung ke Hashimoto, se - buah kota yang memang ba - nyak ditumbuhi pohon kese - mek.
Menurutnya, kesemek sendiri sebenarnya bukanlah buah yang asing bagi warga Jepang. Namun, di Jepang, kesemek banyak terbuang per - cuma. “Kalau di Jepang, ke se - meknya besar-besar dan ma - nis. Sementara di Indonesia kecil-kecil dan sepat,” sebut Kang Jana. Kang Djana menuturkan, dalam meneliti khasiat buah ke - semek, kearifan lokal be rupa cerita-cerita tentang kha siat buah kesemek tidak per nah diabaikan.
Bahkan, ke arif an lokal bisa dibilang menjadi basis penelitiannya. “Pada in ti nya, penelitian yang saya la ku kan adalah mengangkat ben tuk alamiah menjadi bentuk ilmiah dan akhirnya menjadi tekno - logi tinggi,” ungkap Kang Jana.
.(*)