KONFRONTASI-Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus didesak untuk mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (Rinso) lantaran dianggap menghambat kinerja program Nawacita pemerintahan Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menteri ESDM Sudirman Said juga harus dipecat karena tak kompeten dan selalu ngeyel bahkan melawan Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli selaku Menko-nya. Ini gejala busuk karena Sudirman dan Rini terkesan tak kompeten dan loyo, tapi arogan.
Demikian dikemukakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Hendrik Sirait dalam pembukaan Rapat Kerja Nasioinal (Rakernas) I Almisbat, di Jakarta, Selasa (10/11).
"(Pencopotan Rini) tidak saja demi penyelematan kinerja pemerintah tetapi juga demi kepentingan publik yang lebih luas. Dalam konteks ini, Almisbat berpandangan salah satu faktor utama yang menjadi penghambat terwujudnya Nawacita adalah kiberja Menteri BUMN yang jauh dari memuaskan," katanya.
Rakernas I Almisbat mengangkat tema "Mengawal Pemerintahan Jokowi Untuk Mewujudkan Nawacita."
Dia mengemukakan, berdasarkan hasil survei yang dirilis baru-baru ini menyebutkan bahwa Rini kurang dalam good corporate governance. Padahal, lanjutnya, Rini merupakan menteri yang membidangi sektor strategis. "Terkait langsung dengan kepentingan nasional, kami berpendapat terlalu besar risiko dan konsekuensi yang harus ditanggung Presiden Jokowi jika posisi Menteri BUMN dipertahankan di kabinet," ujarnya.
Pada bagian lain, dia menyatakan, banyak perubahan yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK selama setahun terakhir. Meski begitu, katanya, sekali pun telah berhasil melakukan berbagai kebijakan atau program pembangunan, pemerintahan Jokowi-JK juga masih harus menghadapi aneka persoalan dan tantangan yang cukup berat.[mr/bst]