Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Beranikah KPK dan Pemerintah Memberantas Mafia Migas? Faisal Basri Sudah Mengendus Sejak lama

$
0
0

KONFRONTASI- Siapakah para mafia migas itu? Mereka dari kalangan privat,swasta, partikerlir yang sedemikian rupa kerja mafianya, seperti pernah dibahas kalangan DPR dan ekonom FEUI Faisal Basri.

Dalam rapat di DPR RI, pernah  Faisal Basri didesak agar mengungkap siap mafia migas, seperti yang diungkapkan Anggota Komisi VII dari Fraksi Gerindra Hari Purnomo.

"Kalau saya lihat saat ini Pak Faisal sepertinya melembut. Saya pikir langsung to the point saja, kalau ada nama sebut nama," tegas Hari.

Hal yang sama juga diungkapkan, Anggota Komisi VII Fraksi PDIP Yulian Gunhar, yang meminta agar Faisal tidak takut untuk mengungkap siapa mafia migas tersebut.

"Yang Bapak sebutkan hanya modus. Tadi Bapak menguraikan beberapa temuan (permainan mafia) harusnya Bapak juga dapat pelaku Pak, sebut saja Pak, jangan takut Pak, dari pada bapak ngomong tanggung-tanggung, di media sosial sudah ramai, sebut saja sekarang Pak, ini forum resmi," kata Yulian.

Terus didesak, berkali-kali juga Faisal bungkam menyebut siap mafia migas yang selama ini bermain terutama di sekitar Petral.

"Sekedar untuk kejelasan saja, nama tim ini bukan Tim Anti Mafia Migas, melainkan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Tugas kami bukan memberantas mafia, tapi memperbaiki tata kelola migas, kalau tata kelola lembaganya beres, mafianya nggak akan bisa berkutik," ungkap Faisal.

Anggota-anggota Komisi VII DPR mengaku heran, dari mana Faisal Basri Cs mendapatkan bukti ada permainan mafia di sektor migas, terutama permainan yang dilakukan oleh Petral dalam impor minyak.

"Bapak punya data-data soal semua list kejanggalan yang dilakukan Pertamina Energy Service (PES/anak usaha Petral), dan kalau ada mafia migas? Bapak dapat datanya dari trader atau dari mana?" tanya Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir ke Faisal.

Pengakuan cukup mengejutkan diungkapkan Faisal, data yang ia dapat selama 6 bulan memimpim Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, sebagian berasal dari nyolong alias mencuri.

"Saya nyolong Pak! Kalau kami kerja resmi, kami nggak akan dapat apa-apa, jadi kami nerobos," ungkap Faisal. (dfetik/KCM)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles