
KONFRONTASI- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok gagal jadi gubernur DKI dan minta jadi Kabulog atau menteri (mendagri atau menteri dengan posisi lain) kepada Presiden Jokowi. Kabar itu beredar di media dan ruang publik lainnya. Padahal Ahok adalah beban dan masalah yang menyandera Presiden Jokowi.
Ahok pernah menyampaikan keinginannya menjadi Kepala Bulog, hal ini disampaikan pada saat awal tahun 2015, sesaat setelah Gubernur Jokowi naik menjadi Presiden Indonesia. Ahok yang menjabat posisi Wakil Gubernur secara hukum negara maka iapun naik menjadi Gubernur.
Di masa lalu, konflik Ahok antara DPRD DKI dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait dengan tudingan munculnya anggaran siluman dalam APBD 2015 berlarut larut. . Situasi makan panas saat DPRD DKI sepakat untuk mengajukan hak angket.
Waktu itu Ahok mengaku tak takut. Dia siap digulingkan dari jabatannya saat ini demi melindungi uang rakyat. Bila dipecat, dari jabatannya sebagai Gubernur, dia akan mengajukan lamaran kepada Presiden Jokowi untuk menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik.
Mengapa dia memilih jabatan pimpinan Bulog? Kabarnya dia juga ingin jabatan lainnya seperti menteri dalam negeri untuk kemudian melantik Anies-Sandi jadi Gubernur DKI. ''Sudah gila semua nafsu dan keinginan Ahok itu.,'' kata para aktivis GMNI, HMI dan PMKRI.
Para Ahokers dan kubu Ahok menyatakan, Ahok jelas lebih pelit dan sadis dibanding Mendagri sekarang, Tjahjo Kumolo. Kalau dulu lolos dari pengawasan, jangan harap bisa lagi main main dibawah Ahok. Tunjangan mungkin saja naik, tapi tugasnya bakal lebih berat.
Persoalannya, dalam kasus KKN off budgeter, reklamasi, RS Sumber Waras dan lainnya, belum lagi soal penistaan agama, Ahok sudah corteng -moreng sehingga jadi beban Presiden dan merusak legitimasi Jokowi di mata rakyat dan ummat Islam . Itulah beban dan masalah berat bagi istana Jokowi. (berbagai sumber)