
Sehari setelah mempersoalkan istilah revolusi mental, Menko Perekonomian Darmin Nasution langsung dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, kemarin. Pemanggilan ini terasa mendadak dan spesial. Disebut mendadak karena sebenarnya pagi-pagi Darmin dijadwalkan memimpin rapat kordinasi di kantornya. Terasa khusus karena seharian kemarin Jokowi tak memiliki agenda apapun.
Kemunculan Darmin di kompleks Istana jelang tengah hari cukup mengagetkan wartawan yang ada di Istana. Pasalnya, dalam agenda yang disebar Biro Pers Media Istana kemarin, Presiden disebut hanya memiliki agenda bersifat internal.
Begitu juga dengan Darmin Nasution. Dalam agenda yang disampaikan Humas Kemeko Perekonomian, Darmin sama sekali tidak diagendakan berkunjung ke Istana. Sedianya ada dua agenda yang dijalani Darmin, kemarin. Pertama memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi pada pukul 9 pagi di kantornya. Seperti pada rapat-rapat sebelumnya, peserta rakor ini adalah kementerian dan lembaga yang di bawah kordinasi Meko Darmin.
Misalnya, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Bank Indonesia, dan lain-lain. Kedua adalah rapat koordinasi kebijakan perdagangan luar negeri. Namun, mendadak rapat soal pengendalian inflasi dibatalkan. Sekitar pukul 11 siang, Darmin meluncur ke Istana.
Pemanggilan Darmin yang mendadak ke Istana ini memang bikin penasaran. Apalagi sehari sebelumnya, saat melantik pejabat eselon II Darmin mempersoalkan salah satu program unggulan Jokowi yakni Revolusi Mental. Dia mengaku bingung dengan makhluk bernama Revolusi Mental itu yang menurutnya tak jelas dan abstrak. Memang sudah ada yang mencoba menyusun nilai-nilainya, tapi bagaimana cara menjalankannya belum ada yang merumuskan. “Saya kadang berpikir Revolusi Mental itu kayak apa? Lalu ada yang membuat nilai-nilai yang harus dianut. Tapi pertanyaannya, caranya bagaimana?” kata Darmin.
Selama sekitar satu jam, Darmin berbicara dengan Jokowi. Lewat tengah hari, Darmin terlihat keluar. Ada apa dipanggil Presiden, Pak?