
KONFRONTASI- KH Ahmad Hasyim Muzadi sudah berpulang. Sudah lama saya kenal beliau sebagai ulama yang serius membangun persaudaraan kebangsaan, merajut ukhuwah persaudaraan dengan siapapun, agama apapun. Beliau dan saya sering membahas dan mendiskusikan bersama berbagai persoalan bangsa dan negara, serta sama-sama perduli dan komit untuk mengatasi ketidakadilan, kemiskinan dan kebodohan di kalangan ummat/ rakyat kita. .
Selama hidupnya, sosok KH Hasyim Muzadi saya tahu terus berupaya membangun kesejukan umat. Dalam setiap ceramah dan tausyiah di hadapan masyarakat, beliau pandai menyisipkan lelucon gaya Jawa Timuran yang jenaka dan membuat isi ceramah dapat dimengerti kaum pendengarnya. Lelucon gaya Jawa Timuran itu juga membuat saya makin memahami pikirannya.
Sebagai ulama dan pemimpin, kiprah dan sepak terjang KH Hasyim Muzadi sangat luas, sehingga kadang mengalami gesekan dengan para seniornya, namun beliau berusaha membangun kembali hubungan baik dengan mereka secara santun dan rendah hati. Beliau tidak segan-segan meminta pandangan atau saran dari siapapun, termasuk saya, kalau menghadapi suatu masalah atau gesekan yang harus beliau selesaikan. Dengan Gus Dur dan Pak Wiranto, misalnya, beliau sempat mengalami gesekan, dan dengan rendah hati meminta saya yang lebih muda, untuk mengatasi gesekan itu sehingga beliau bisa bersahabat baik kembali dalam suasana silaturahim yang tulus.
KH Hasyim Muzadi berusaha mencerdaskan para ulama dan masyarakat, dan untuk itu dia mendirikan International Conference of Islamic Scholars (ICIS).
Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944. Dia adalah salah satu tokoh dan intelektual Islam utama Indonesia yang pernah menjabat Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Sebelum mangkat, meski kesehatannya mulai menurun, beliau masih menaruh perhatian luas terhadap persoalan kebangsaan dan moderasi Islam hingga ke tingkat dunia ini.
Innalillahi wainna ilahi rajiun, kita berdoa semoga beliau husnul khotimah.
__________________________
Obituari oleh Rizal Ramli, mantan Menko Ekuin Presiden Gus Dur dan Mantan Menko Kemaritiman Presiden Jokowi