Quantcast
Channel: PT Pelabuhan Indonesia Pelindo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Akibat Berangus Medsos dan Media online, Rezim Jokowi-JK Represif, Panik dan Bungkam Demokrasi Konstitusional

$
0
0

JAKARTA-Ketika kepercayaan hilang. Ketika nalar dirampas.itu semua akibat berangus Medos dan Media online, Rezim Jokowi-JK  kian represif, panik dan bungkam Demokrasi Konstitusional, diganti  Demokrasi Transaksional  Buktinya, semua yang merugikan kepentingan satu kelompok adalah hoax. Bila menguntungkan bukan hoax. Kampanye anti hoax oleh para produsen utama hoax. Kehilangan otoritas moral ketika trust sudah terlebih dahulu hilang.

Penegasan itu disampaikan Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitter @Dahnilanzar. “Destruksi utama hoax adalah praktek politik yang niretika semua demi kuasa. Baik yang dilakukan oleh penguasa atau oposisi,” tegas @Dahnilanzar.

Sementara politisi Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mempertanyakan posisi Twitter sebagai salah satu sosial media terbesar. Ulil mempertanyakan penangguhan akun @elya_mkom milik pakar komunikasi Elya.

“Setahu saya, akun ini tak suka menyebar hoax. Tapi memang kritis pada Jokowi dan Ahok. Sekarang di-suspend. Twitter jadi alat penguasa?” tulis @ulil.

Soal berita hoax, pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) edisi “Hoax vs Kebebasan Berpendapat” (16/01), ahli filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung menyebut bahwa pembuat hoax terbaik adalah penguasa.

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah (dengan pernyataan Rocky Gerung ini -red). Tapi itu faktanya. Bahwa hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” tegas Rocky Gerung.

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles