Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Pemikir dan Pengajar Filsafat UI Rocky Gerung di ILC Soal Presiden Sebar Hoax

Image may be NSFW.
Clik here to view.

KONFRONTASI-Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Rocky Gerung yang juga dosen filsafat FIB-UI membuat heboh karena pernyataannya dalam program Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam, 17 Januari 2017.

Dalam pemaparanya terkait isu hoax yang mejadi topik dalam acara ini, pria yang berprofesi sebagai penulis dan dosen itu mengatakan bahwa pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Menurutnya, rezim saat ini sedang panik.

"Sebetulnya kalau kita agak tenang sedikit, kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja, kaya orang hanyut, dia meraih apa saja, kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya," katanya.

Kedua, dia juga menuding bahwa Presiden Jokowi ikut menyebar hoax karena melarang membaca buku Jokowi Undercover.

"Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, 'Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah'. Saya anggap itu hoax," katanya.

Mengapa itu hoax, menurut Rocky, karena yang bicara itu adalah Presiden dan memberikan penilian pada buku itu tidak ilmiah. Bisa saja dibuat simulasi dari mana Presiden tahu buku itu tidak ilmiah.

“Karena yang ngomong itu Presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin semacam simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. Pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, 'kata Pak Tito. Kapolri' Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB? Jadi Anda lihat bahwa, bahkan Presiden menyebar hoax dari sudut pandang definisi itu," katanya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menyinggung kalau rezim telah mengendalikan kebenaran, tentu ada kebohongan yang disembunyikan. Juga siapa pembuat hoax terbaik saat ini dan contoh hoax salam debat pilkada DKI Jakarta.

Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC), Karni Ilyas mengaku sengaja mengundang pengajar di Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung setelah membaca tulisannya yang mengkritik pemerintah dengan lembut. Namun, penampilan Rocky di ILC pada Selasa (17/1) malam, membuat Karni Ilyas kaget.

“Ternyata lebih keras dari tulisannya,” kata Karni dengan gaya khasnya dalam acara yang bertema Hoax tersebut.

Menanggapi isu hoax akhir-akhir ini, Rocky menyatakan pemerintah bisa menjadi sumber hoax. Dia mengritisi Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa buku Jokowi Undercover tidak ilmiah. Padahal, buku tersebut belum dibahas secara ilmiah. “Yang menentukan buku itu ilmiah atau tidak adalah akademisi,” katanya. Sementara, buku itu belum pernah dan dilarang dibahas di kampus.

Cari tahu: Kenapa Logo Juventus Diubah

Karena itu, dia menganggap pernyataan presiden tersebut sebagai hoax yang menjalar dari pemerintah. “Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” kata Rocky disambut tepuk tangan.

Dia melanjutkan, Menurut Rocky, rezim saat ini semacam ingin mengendalikan kebenaran sesuai dengan standarnya. Dia pun mencurigai ada kebohongan yang disembunyikan dalam upaya keras pemerintah mentakan ada hoax. “Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky.

 

Rocky juga menilai pembuat berita bohong terbaik adalah pemerintah yang sedang berkuasa. Alasannya, penguasa memiliki seluruh peralatan untuk berbohong, seperti intelijen, data statistik, dan media. “Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna,” kata Rocky.

Dia juga mencontohkan bagaimana sebuah statistik berbohong secara definisi. Menurut dia, pernyataan Cagub Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam debat kandidat pertama bisa dikatakan hoax. Saat itu, Ahok menyatakan Jakarta human development index tertinggi se-Indonesia dua tahun berturut-turut. Oleh karena itu Ahok dapat award empat kali.

“Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax. Karena enggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang,” kata Rocky.

Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) Karni Ilyas mengaku sengaja mengundang Rocky Gerung setelah membaca tulisannya yang soft. Namun, penampilannya di ILC membuat Karni Ilyas kaget.

Apa saja pernyataan peneliti pendidikan demokrasi itu sehingga disebut Karni Ilyas “hard” dan membuatnya kaget? Ini 5 pernyataan Rocky:
 

1. Rezim ini sedang panik

“Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya.”
 

2. Presiden menyebar hoax

“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya.

 

3. Rezim yang mengendalikan kebenaran artinya ada kebohongan yang disembunyikan

“Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky setelah membahas Presiden menyebar hoax.
 

4. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kembali tepuk tangan meriah mengiringi pernyataan Rocky.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Rocky Gerung

5. Contoh Hoax Ahok

“Saya kasih contoh cepat-cepat bagaimana statistik berbohong. Kemarin di dalam debat Pilgub DKI, Pak Ahok bilang begini, saya baca tadi di media, ‘Jakarta human development index-nya tertinggi se-Indonesia. 2 tahun berturut-turut.’ Oleh karena itu dia dapat award empat kali. Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax. Karena nggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang. Karena ibukota. Dengan APBN (APBD, red) 27 triliun,” kata Rocky juga disambut tepuk tangan.

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1533

Trending Articles