
KONFRONTASI- Pemerintahan sekarang semakin menampakkan gaya Orde Baru (Orba). Indikasinya, orang berkumpul dan rapat dengan bersikap kritis terhadap pemerintahan sekarang langsung dituduh makar dan ditangkap. Demokrasi mati suri akibat tuduhan makar yang diumbar dan itu menyakitkan bagi umat Islam. Jangan sampai umat Islam mengambil jalannya sendiri, karena berbahaya bagi integrasi bangsa, umat Islam ingin kembali ke UUD45 asli secara damai,musyawarah mufakat dan sejuk..
Demikian pandangan pengamat politik Muslim Arbi, kemarin. Menurutnya, cara-cara Orba yang represif dan kotor amat menyakitkan umat Islam. Tuduhan makar itu, katanya, juga menerjang umat Islam karena yang bikin aksi 212 adalah umat Islam, dan itu menyinggung perasaan umat Islam sehingga muncul lagi isu Lempar Jumroh karena pemerintah tidak tegas dan cepat menuntaskan kasus Ahok. ''Umat Islam kecewa, kaum nasionalis seperti Ibu Rachmawaty Soekarnoputri cs (Sri Bintang P, Hatta Taliwang, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein dll) amat kecewa dan merasa dizalimi, dikorbankan. Marilah mencari solusi damai dan sejuk, jangan ada tuduhan makar karena itu menyakitkan dan tidak relevan dan jangan sampai umat Islam dibenturkan dengan kaum kebangsaan (nasionalis, kebhinekaan), semua itu justru merongrong NKRI sendiri. Jangan juga sampai terjadi umat Islam mengambil jalannya sendiri,'' kata Muslim Arbi, mantan aktivis Islam ITB.
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan kepolisian jangan bersikap berlebihan setelah lepas dari TNI. Aparat kepolisian seharusnya menghargai sikap kritis masyarakat di setelah bergulirnya reformasi.
"Polri jangan lebay dengan menghumbar kata-kata makar," ujar Neta kepada SINDOnews melalui telepon, Rabu (7/12/2016).
Muslim Arbi
Neta Pane
Menurutnya kepolisian harus menunjukkan pretasi yang bagus jika menginginkan nilai positif di mata Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, menangkapi para tokoh dan aktivis dengan tuduhan makar dianggap bukan cara yang dibenarkan sekadar mendapatkan pujian dari Jokowi. (Baca: Polisi Lengkapi Berkas Kasus Tersangka Makar)
"Apakah Polri meragukan kepatuhan dan jiwa saptamarga kedua jenderal itu (Kivlan Zein dan Adityawarman-red)? Sehingga Polri merasa pantas tangkap jenderal senior TNI dengan tuduhan makar," ucapnya. (Sindo,sumber2)